Rabu, 16 April 2014

Newborn my baby boy

Tanggal 1 april akhirnya datang juga. Aku dan keluargaku sudah bersiap dari tanggal 31 maret di RS, sesuai prosedur RS. Menginap semalam di RS bersama dengan pasien-pasien cesar lainya membuatku banyak belajar dan memperhatikan mereka. Mereka seperti terlihat biasa saja walaupun perangkat pasca operasi dipasang di tubuh mereka. Aku sedikit takut, tapi melihat mereka yang tak terlihat sakit membuatku tenang dan bisa tidur nyenyak malam itu, biarpun suara bayi kadang terdengar lantang mengusik lelap, tapi itu tidak mengganggu ketenangan batinku.

Persiapan sudah selesai, aku baru dibawa ke ruang operasi jam 11 siang dengan kondisi sangat lapar karena diharuskan puasa sejak jam 12 malam. Di ruang operasi, masih harus menunggu antrian lagi hingga akhirnya jam 12 baru giliranku tiba. Karena banyak teman pasien yang akan menjalani operasi juga, aku merasa tenang dan rileks hingga di ruang operasi. Paling-paling, suami dan ibuku yang dag dig dug menunggu di luar. Tibalah saatnya dioperasi. Semua peralatan dipasang, dan dokter beserta tim bedah tetap asik ngobrol sambil sesekali mengajakku ngobrol juga. Akupun merasa semakin rileks, kecuali saat mau disuntik aku sempat takut tapi oleh dokter dibuat rileks lagi dan hilanglah kesadaran tubuhku antara perut sampai kaki. Dari atas perut ke atas, masih sadar dan akupun bisa tetap mengorol dengan dokternya.

Pukul 12.20, dikeluarkanlah anakku dari perutku. Karena tidak mendengar suara tangisan, aku bertanya pada dokter : " kok ga nangis dok?" kata dokter, "ntar kalo dibersihin pasti nangis." Lalu, kata dokter :
" Bu, ibu suka senyum yah, kok anak ibu lahir2 senyum2." Aku tidak bisa menjawab apa-apa karena sangat bahagia anakku lahir. Beberapa menit kemudian, setelah anakku dibersihkan bidan menunjukkanya padaku dan aku melihatnya untuk yang pertama kali. Betapa air mataku tak kuasa kubendung, subhanalloh ini adalah karuniaNya yang sangat besar. Ini adalah keajaiban, aku punya anak dan aku adalah seorang ibu. Aku cium anakku dan bidan lalu membawanya ke ruang bayi.

Setelah operasi, aku dirawat sampai 3 hari di RS, seperti pasien-pasien lainya. Aku masih bingung dan seperti belum percaya dengan kenyataan membahagiakan ini, aku malah masih fokus dengan rasa sakit setelah operasi itu. Padahal, anakku disampingku dengan tenang.

Anakku memang tidak rewel, dia bayi yang menyenangkan. Bayiku menangis hanya ketika lapar/haus dan selebihnya kadang pipis atau pup juga tidak nangis. Bayiku baby happy, seperti harapanku. Lahir saja langsung senyum kamu de, namanya juga ddku smile...Hamzah smile


3 komentar:

  1. Subhanallah ..
    aq ikut merasakan kebahagiaanmu, semoga de hamzah tumbuh mnjadi anak yang ceria seperti ibunya, menjadi anak yang sholeh dan membanggakan orang tua, masyarakat, Bangsa dan Negara .. hehe

    BalasHapus
  2. Semoga Karunia yang diberikan Allah menambah keimanan dan ketakwaanmu, dengan tiada henti2nya untuk bersyukur kepada Sang Khaliq. Amiinn...dengan tidak menjadikannya sebagai sesuatu yang hubbuddunya... Selamat dan Semoga hamzah menjadi anak yang sholeh yang bisa menjadi penolong kedua orang tuanya,, amiiin Ya Robb :-)

    BalasHapus
  3. ini dia tulisan yang sudah kutunggu, selamat ya kawan :)

    >>mau banyak-banyak senyum ah :)))

    BalasHapus